Langsung ke konten utama

"Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata"




"Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Penyakit pada Mata"


Erianto Ongko
STMIK IBBI
Jalan Sei Deli No. 18 Medan 20114
                                                    Jurnal TIME , Vol. II No 2 : 10-17, 2013
ISSN : 2337 - 3601  


Latar Belakang
   
             Masalah penyakit sering terjadi pada anggota tubuh, bagian tubuh yang mudah terkana penyakit salah satunya bagian pengelihatan seperti rabun jauh dan rabun dekat. mata sangat sensitif,penyakit mata bisa terkena oleh semua umur dari balita sampai lansia. penyakit mata dapat disembuhkan dengan berbagai cara. tetapi banyak orang yang acuh terhadap mata,
 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit mata, keberadaan dokter mata yang jarang dan biaya pemeriksaan yang cukup mahal menjadikan kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan mata. Oleh karena itu, maka sistem pakar ini dibangun agar dapat membantu masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan mata dan mengetahui penyakit yang diderita, yang dapat dilakukan oleh penderita sendiri (user) tanpa harus ke dokter. 
           Maka penulis membuat sebuah rancangan aplikasi sistem pakar yang dapat mendiagnosa suatu penyakit pada manusia. Sistem pakar adalah program artificial intelegence yang menggabungkan pangkalan pengetahuan (knowledge base) dengan sistem inferensi. Menggunakan perangkat lunak komputer yang memiliki basis pengetahuan untuk domain tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkan suatu permasalahan. Sistem pakar juga sebuah teknik inovatif baru dalam menangkap dan memadukan pengetahuan. Kekuatan sistem pakar terletak pada kemampuannya memecahkan masalah-masalah praktis pada saat seorang pakar berhalangan.


2. Pembahasan
2.1 Sistem Pakar
    Sistem pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), yang merupakan suatu aplikasi komputerisasi yang berusaha menirukan proses penalaran dari seorang ahli dalam memecahkan masalah spesifik dan membuat suatu keputusan atau kesimpulan karena pengetahuannya disimpan di dalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah. Dasar dari sistem pakar adalah bagaimana memindahkan pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke komputer, dan bagaimana membuat keputusan serta mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan itu.  
         Sistem adalah serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerjas bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. Semua sistem memiliki input, proses, output, dan umpan balik
          
           Sistem pakar (expert system) adalah suatu sistem yang dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan memecahkan suatu masalah. Sistem pakar akan memberikan pemecahan suatu masalah yang didapat dari dialog dengan pengguna. Dengan bantuan Sistem Pakar seorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.

   Adapun disebabkan luasnya masalah yang akan dibahas dalam penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut.
1.   Sistem        pakar   dirancang         dengan menggunakan metode forward chaining.
2.   Jumlah penyakit yang dibahas pada penelitian ini berjumlah 20 penyakit dengan gejala yang diamati berjumlah 44 gejala.
3.   Basis pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk If-Then Rules

   
3. Metode Penelitian
       Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar dan pengetahuan nonformal, yang bersumber dari buku, artikel, atau jurnal. Basis pengetahuan tersusun atas fakta yang berupa informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi, dan kaidah berupa informasi tentang cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang telah ada.

Tabel 1 Keterangan Penyakit Mata
No. Penyakit
Keterangan Penyakit
P001
Ulkus Kornea
P002
Keratokonus
P003
Kalazion
P004
Blefaritis
P005
Hordeolum (Stye)
P006
Konjungtivitis
P007
Trakoma 
P008
Ablasio Retina
P009
Retinopati Diabetikum
P010
Glaukoma 
P011
Katarak
P012
Uveitis
P013
Selulitis Orbitalis
P014
Eksoftalmus
P015
Keratitis Pungtata
Superfisialis
P016
Alergi Mata Merah
P017
Endoftalmitis
P018
Trombosis Sinus
Kavernosus
P019
Optic Neuritis
P020
Dakriotitis

Tabel 2 Keterangan Gejala
No. Gejala  
Keterangan Gejala  
G001 
Peka terhadap cahaya (fotofobia) 
G002 
Terasa nyeri 
G003 
Tampak bintik nanah berwarna kuning keputihan pada kornea 
G004 
Terdapat kotoran mata 
G005 
Kelopak mata membengkak 
G006 
Mengalami iritasi 
G007 
Terjadi pembengkakan bundar pada kelopak mata dan tumbuh secara perlahan 
G008 
Terbentuk daerah kemerahan/abu-abu di bawah kelopak mata 
G009 
Bulu mata rontok 
G010 
Mata sukar dibuka ketika bangun dipagi hari 
G011 
Alergi 
G012 
Mata terasa panas 
G013 
Mata seperti kelilipan 
G014 
Mata berair 
G015 
Nyeri pada tepi kelopak mata 
G016 
Kornea tampak keruh 

G017 
Konjungtiva meradang 
G018 
Penglihatan kabur 
G019 
Terlihat bentuk-bentuk iregular yang melayang-layang atau kilatan cahaya 
G020 
Hilangnya fungsi penglihatan pada salah satu mata, yang kemudian menyebar sejalan perkembangan ablasio 
G021 
Kesulitan melihat di malam hari 
G022 
Penurunan ketajaman penglihatan (bahkan siang hari) 
G023 
Kemerahan pada skelra 
G024 
Mata menonjol 
G025 
Demam 
G026 
Bola mata bengkak dan tampak berkabut 
G027 
Mata merah 
G028 
Mata terasa gatal 
G029 
Mata terasa perih 
G030 
Konjungtiva menjadi merah 
G031 
Konjungtiva bengkak 
G032 
Peradangan mata yang agak menonjol dan berwarna kuning 
G033 
Mata nyeri bila ditekan 
G034 
Gangguan Penglihatan 
G035 
Sakit kepala 
G036 
Koma 
G037 
Kejang 
G038 
Sakit dengan gerakan mata 
G039 
Kehilangan penglihatan 
G040 
Nyeri di daerah sekitar kantong air mata 
G041 
Mata mengeluarkan nanah 
G042 
Pusing karena lelah 
G043 
Mengalami mual dan muntah 
G044 
Pupil melebar dan tidak mengecil jika diberi sinar yang terang 

    



























4. Kesimpulan

 Adapun beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Pengembangan aplikasi sistem pakar ini ditujukan untuk mensubstitusikan pengetahuan dari seorang pakar ke dalam bentuk suatu sistem, sehingga dapat digunakan oleh masyarakat secara bebas.
2.      Perangkat lunak sistem pakar ini dapat digunakan untuk memberikan keterangan dan solusi tentang penyakit mata.
3.      Perangkat lunak sistem pakar ini didukung dengan adanya proses penambahan dan penyimpanan daftar data penyakit, gejalagejala, dan solusi yang dapat dilakukan. 

5.Saran

         Sistem yang dirancang hanya berupa sistem diagnosa yang sederhana dan sebagai pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengembangan sumber informasi untuk mempermudah dalam melakukan identifikasi penyakit mata, sehingga dapat dijadikan sebagai media pemberi informasi yang akurat, terpercaya, dan memiliki nilai yang efektif serta efisien bagi pengguna. 

 DAFTAR PUSTAKA

[1]     Arbie, Manajemen Database dengan MySQL, 2004, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[2]     Daryanto, Belajar Komputer Visual Basic, Cetakan Kedua, 2004, Penerbit Yrama Widya, Malang.
[3]     Effendy, O. U., Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, 2005, Penerbit PT Remaja Rosdakarya,Bandung.
[4]     Fathansyah, Basis Data, 2007, Penerbit Informatika, Bandung.
[5]     Kendall, K. E., dan J.E. Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, Alih Bahasa oleh Thamir Abdul Hafedh Al-Hamdany, Jilid I, 2003, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta.
[6]     Kusumadwi, Sri, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), 2003, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
[7]     Ladjamuddin, Al Braha, Rekaya Perangkat Lunak, 2006, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
[8]     Prasetyo, Didik Dwi, Belajar Sendiri Administrasi Database Server MySQL, 2003, Penerbit PT. Elex, Jakarta.
[9]     Prawirohartono, Slamet, Sains Biologi, 2004, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. 
[10] Sutojo, T., Edy Mulyanto, Vincent Suhartono, Kecerdasan Buatan, 2001, Penerbit Andi, Yogyakarta.
[11] Sunyoto, Andi, Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, 2007,  Penerbit Andi, Yogyakarta.
[12] Hamdani, Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit Mata pada Manusia, 2010, Jurnal Informatika Mulawarman, Samarinda.
[13] Priatna, Arianto, Mengenal Project Pada Visual Basic, 2010, Makalah Bab II.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Aplikasi Resiko Dan Kontrol

Risiko Sistem Aplikasi Sistem aplikasi mencakup data terkonsentrasi dalam format yang dapat diakses dengan mudah. data meningkatkan risiko dengan menempatkan ketergantungan yang lebih besar pada selembar data atau pada file komputer tunggal atau pada tabel database. Jika data yang dimasukkan salah, dampak kesalahan akan menjadi signifikan karena aplikasi mengandalkan sepotong data tersebut. Demikian pula, semakin tinggi angkanya aplikasi yang menggunakan data terkonsentrasi, semakin besar dampaknya ketika data itu menjadi tidak tersedia karena masalah perangkat keras atau perangkat lunak. Contoh yang bagus untuk melanjutkan sistem aplikasi adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ERP bisa sangat kompleks dengan basis data yang mendasari, modul aplikasi, dan antarmuka dengan aplikasi pihak ketiga dan lawas. Sistem aplikasi seperti sistem ERP sering terpapar berbagai jenis risiko. Tambahan umum risiko yang terkait dengan sistem aplikasi meliputi:     ...
                             PEMUDA DAN SOSIALISASI Jakarta  - Seorang gadis remaja berusia 13 tahun asal Jakarta Utara dibawa lari oleh kenalannya di media sosial Facebook, hingga ke Ambon, Maluku. Selama 11 hari di bawah penguasaan pelaku, Jacobus (28), korban dicabuli.  Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara AKBP Yuldi Yuswan mengatakan, kasus terungkap setelah orangtua korban melaporkan kasus tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) pada tanggal 30 Juli lalu. "Awalnya korban berkenalan dengan tersangka melalui Facebook sekitar Mei 2016," ujar Yuldi dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (28/9/2016). Setelah intens berkenalan, korban dan pelaku kemudian kopi darat pada tanggal 12 Juni 2016. Pertemuan disepakati di daerah Volker, Tanjung Priok, Jakarta Utara. "Saat pertama kali bertemu, korban disetubuhi pelaku dengan ancaman jika korban menolak maka orang tua korban akan dibu...
APA JASA PENGELOLAAN? LAYANAN Sebuah layanan sarana penyampaian nilai kepada pelanggan dengan memfasilitasi hasil yang ingin pelanggan untuk mencapai tanpa kepemilikan biaya dan risiko spesifik. Hasil yang diinginkan pelanggan untuk mencapai adalah alasan mengapa mereka membeli atau menggunakan layanan. Biasanya ini akan dinyatakan sebagai tujuan bisnis tertentu (misalnya untuk memungkinkan pelanggan bank untuk melakukan semua transaksi dan kegiatan pengelolaan rekening online atau untuk memberikan pelayanan negara kepada warga dengan cara yang hemat biaya). Nilai dari layanan kepada pelanggan secara langsung tergantung pada seberapa baik layanan memfasilitasi hasil ini. Meskipun perusahaan mempertahankan tanggung jawab untuk mengelola biaya keseluruhan bisnis, mereka sering ingin menyerahkan tanggung jawab untuk memiliki dan mengelola aspek didefinisikan suatu entitas internal atau eksternal yang telah mengakui keahlian di daerah. manajemen pelayanan adal...