Dilansir dari Kompas
TV per tanggal 18 April 2020 jumlah
terpapar Covid 19 di Indonesia yaitu positif terdapat 6248,sembuh 631 dan
meninggal 535 sedangan yang berstatus ODP
sebanyak 176,344 dan berstatus PDP 12.979. Jumlah positif yang terus meningkat,pemerintah
membuat kebijakan PSBB yaitu Penutupan Sekala Besar-besaran berbeda dengan
lockdown pemberlakuan PSBB di ibu
kota tersebut diumumkan Menkes Terawan Agus Putranto di Jakarta, pada
Selasa, 7 April 2020. Jakarta menjadi wilayah pertama di Indonesia yang
menerapkan PSBB. Pemberlakuan PSBB di ibu kota ditetapkan berlangsung selama 14
hari, yakni selama 10-23 April 2020.
terdapat aturan-aturan di dalamnya,diantaranya yaitu :
terdapat aturan-aturan di dalamnya,diantaranya yaitu :
1. Aturan untuk transportasi umum Pemprov DKI Jakarta membatasi jam operasional
kendaraan umum menjadi selama pukul 06.00-18.00 WIB saja selama PSBB
diberlakukan
2. Tidak ada penutupan jalan Selama PSBB berlaku, Pemprov DKI memastikan
tidak ada penutupan jalan, begitu pula akses keluar masuk ke kawasan ibu
kota.
3. Tidak ada penilangan bagi pelanggar PSBB Direktorat Lalu Lintas Polda
Metro Jaya tetap menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2020 selama diberlakukannya
PSBB di Jakarta hingga 19 April 2020.
4. Aturan untuk Kendaraan Pengangkut
Barang Pasal 18 Pergub DKI 33/2020 mengatur, bahwa selama PSBB, semua kegiatan
pergerakan orang atau barang disetop sementara, kecuali untuk pemenuhan
kebutuhan pokok dan kegiatan yang diperbolehkan lainnya.
Salah satu penyebab virus
corona mudah menyebar di Indonesia adalah karena Indonesia merupakan negara
dengan Sektor pariwisata. Sektor pariwisata merupakan salah satu faktor yang
berperan penting dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia dan memiliki
kontribusi devisa terbesar kedua di Indonesia setelah devisa hasil ekspor
Kelapa Sawit. Akibat Covid 19 Sektor pariwisata sekarang ini mengalami kelesuan
sehingga daya beli menurun secara drastis karena berkurangnya pengunjung baik
turis lokal maupun turis mancanegara, yang secara otomatis pendapatan dan
devisa yang di hasilkan dari sektor pariwisata semakin menurun.
Surat Edaran (SE) yang
dikeluarkan pemerintah pada 18 Maret 2020, segala kegiatan di dalam dan di luar
ruangan di semua sektor yang terkait pariwisata dan ekonomi kreatif ditunda
sementara waktu demi mengurangi penyebaran corona. Hal ini mengakibatkan sektor
pariwisata menjadi lumpuh sementara, sehingga pengangguran semakin bertambah
karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang memberikan lapangan pekerjaan
bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar. Contohnya, Aston
Bogor Hotel & Resort melakukan penutupan yang di mulai pada tanggal 22
Maret 2020 serta 120 karyawan dipulangkan karena adanya penurunan bisnis yang
di akibatkan oleh pandemi dari virus corona ini.
Menurut
Menteri Keuangan Sri Mulyani, apabila Covid-19 bisa segera tertangani maka
pertumbuhan ekonomi masih di atas 4%. Tetapi pemerintah juga harus bersiap
apabila pandemi ini masih bertahan antara 3-6 bulan lagi maka situasi akan
lebih memburuk, dimana pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 2,5% bahkan
0%.
Mewabahnya
virus corona juga berdampak pada anjloknya perdagangan saham. Indeks Harga
Saham Gabungan telah merosot tajam, bahkan analis Sucor Sekuritas menjelaskan,
IHSG bisa berkemungkinan turun di bawah level 3000 (detik.com, 20/3). Dampak
lain juga berpengaruh terhadap kestabilan nilai tukar rupiah, yang pada saat
ini rupiah di level Rp 15.900 per Dollar AS. Sempat mengalami tekanan pada
level terendah pada Senin (23/3 ) Rp 16.575 per Dollar AS.
Presiden Indonesia tidak
mengeluarkan kebijakan lockdown bukan tanpa alasan, menurut beliau setiap
negara memiliki karakter dan budaya yang berbeda-beda. Beliau juga mengaku
telah melakukan kalkulasi dan analisis yang matang terhadap negara-negara yang
melakukan kebijakan lockdown.
Komentar
Posting Komentar