Risiko Sistem Aplikasi
Sistem aplikasi mencakup data terkonsentrasi dalam format yang dapat diakses dengan mudah. data meningkatkan risiko dengan menempatkan ketergantungan yang lebih besar pada selembar data atau pada file komputer tunggal atau pada tabel database. Jika data yang dimasukkan salah, dampak kesalahan akan menjadi signifikan karena aplikasi mengandalkan sepotong data tersebut. Demikian pula, semakin tinggi angkanya aplikasi yang menggunakan data terkonsentrasi, semakin besar dampaknya ketika data itu menjadi tidak tersedia karena masalah perangkat keras atau perangkat lunak. Contoh yang bagus untuk melanjutkan sistem aplikasi adalah sistem Enterprise Resource Planning (ERP).
Sistem ERP bisa sangat kompleks dengan basis data yang mendasari, modul aplikasi, dan antarmuka dengan aplikasi pihak ketiga dan lawas. Sistem aplikasi seperti sistem ERP sering terpapar berbagai jenis risiko. Tambahan umum risiko yang terkait dengan sistem aplikasi meliputi:
- Keamanan informasi yang lemah
- Akses tidak sah ke program atau data
- Akses jarak jauh tanpa izin
- Informasi yang tidak akurat
- Input data salah atau salah
- Tidak lengkap, duplikat, dan pemrosesan sebelum waktunya
- Kegagalan sistem komunikasi
- Output Output tidak akurat atau tidak lengkap
- Dokumentasi tidak memadai
a) Keamanan Informasi yang Lemah
Keamanan informasi harus menjadi perhatian TI, pengguna, dan manajemen. Namun, belum menjadi prioritas utama yang konsisten untuk banyak organisasi.
b) Akses Tidak Sah ke Program atau Data
Sistem aplikasi harus dibangun dengan berbagai tingkat otorisasi untuk pengiriman transaksi dan persetujuan.
c) Akses Jarak Jauh Tidak Sah
Semakin banyak pengguna yang menuntut akses jarak jauh ke sumber daya komputer organisasi. Terpencil akses memungkinkan pengguna dalam suatu organisasi untuk mengakses sumber daya jaringan dan komputernya lokasi di luar tempat organisasi.
d) Informasi yang tidak akurat
Informasi yang akurat harus dipastikan apakah pengguna akhir mengakses data dari suatu aplikasi, basis data departemen, atau informasi di cloud.
e) Input Data Salah atau Dipalsukan
Input data yang salah adalah ketika data yang tidak akurat dimasukkan dalam sistem aplikasi secara tidak sengaja karena kesalahan manusia.
f) Tidak Lengkap, Duplikat, dan Sedang Diproses
Pemrosesan yang tidak lengkap terjadi ketika transaksi atau file tidak diproses karena kesalahan. Mungkin
terjadi dalam pemrosesan batch ketika file tidak ada, atau selama pemrosesan online saat permintaan atau pemicu gagal memulai transaksi.
g) Kegagalan Sistem Komunikasi
Saat ini, sistem aplikasi dalam lingkungan TI bertanggung jawab atas banyak layanan penting, termasuk layanan komunikasi (mis., email, intranet, Internet, pesan instan, dll.).
h) Output tidak akurat atau Tidak Lengkap
Jika tidak dijaga dengan baik, laporan keluaran mungkin mengandung kesalahan setelah diproses dan juga didistribusikan secara tidak patut.
i) Dokumentasi Tidak Cukup
Pengguna akhir biasanya fokus pada penyelesaian kebutuhan bisnis dan mungkin tidak menyadari pentingnya dokumentasi.
Kontrol Aplikasi
Ada dua pengelompokan besar kontrol komputer yang membantu mengurangi aplikasi risiko yang dibahas di atas, dan sangat penting untuk memastikan kelanjutan operasi aplikasi yang tepat sistem. Mereka adalah: Kontrol Komputer Umum dan Kontrol Aplikasi. Komputer umum kontrol ("kontrol umum" atau "ITGC") termasuk memeriksa kebijakan dan prosedur yang terkait ke banyak aplikasi dan mendukung berfungsinya kontrol aplikasi. Kontrol aplikasi memeriksa prosedur khusus dan unik untuk aplikasi tersebut. Aplikasi kontrol juga disebut sebagai "kontrol otomatis." Mereka berkaitan dengan akurasi, kelengkapan, validitas, dan otorisasi data yang diambil, dimasukkan, diproses, disimpan, dikirim, dan dilaporkan.
1. Kontrol Input
Kontrol input dimaksudkan untuk meminimalkan risiko yang terkait dengan input data ke dalam sistem aplikasi. "Antarmuka pengguna" adalah sarana yang digunakan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem. Dalam kebanyakan kasus, ini adalah layar komputer, mouse, dan keyboard.
2. Kontrol Pemrosesan
Kontrol pemrosesan mencegah, mendeteksi, dan / atau memperbaiki kesalahan saat memproses data (batch atau online) terjadi. Kontrol ini membantu memastikan bahwa data diproses secara akurat dan lengkap melalui aplikasi (mis., tidak ada data yang ditambahkan, hilang, atau diubah selama pemrosesan, dll.).
3. Kontrol Keluaran (Output)
Kontrol keluaran dirancang untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan setelah pemrosesan selesai, memastikan integritas output yang dihasilkan. Secara khusus, kontrol output meliputi prosedur untuk memverifikasi jika data akurat dan lengkap (mis., direkam dengan benar) dan prosedur untuk distribusi dan penyimpanan laporan yang memadai.
Komentar
Posting Komentar